Rabu, 24 September 2008

Blog Baru: Setiap Warga PPR Bisa Menulis

Mulai hari ini telah diposting sebuah blog baru yang bisa diisi oleh warga Puri Permata Regency, Pepe Sedati. Alamat blog terdapat di http://komunitaspuripermata.blogspot.com/. Silakan kontak Pak Adhi untuk mendapatkan user id atau nama pengguna dan password atau kata sandinya.

Mengembangkan Kecerdasan Majemuk Anak-anak Puri Permata






Dunia anak adalah dunia bermain tetapi materi pelajaran di sekolah cenderung tidak disajikan lewat permainan. Pemberian materi pelajaran yang jarang diaplikasikan melalui permainan yang mengandung nuansa filsafat pendidikan perlu direvolusi! Karna usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia. Karena dunia pendidikan tidak memberikan kesempatan bagi kreativitas anak, maka kitalah para orang tua yang harus memikirkan solusinya!

Tidak salah jika sebagian anak-anak kita masih menghabiskan waktunya untuk bermain. Yang menjadi masalah adalah berapa banyak permainan yang mereka lakukan itu mampu meningkatkan kecerdasan mereka?

Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh bagi anak-anak untuk sukses belajar di sekolah. Menurut Mbah Howard Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak. Anak-anak Puri Permata Regency bisa mengembangkan 8 kecerdasan yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis/spiritual/eksistensialis.

Kecerdasan Verbal (Bahasa)
Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks. Oleh karena itu mereka akan sering diajar Pak Adhi untuk belajar mengolah kata menjadi puisi, cerpen, laporan, dll. Lain waktu Pak Rocky akan memantapkan mereka belajar tentang tulisan-tulisan jurnalistik, bikin berita, feature, opini, dan yang penting bisa menerbitkan buletin yang salah satu halamannya berisi full karya mereka. Meski tidak harus menjadi pengarang, mereka bisa belajar banyak dari kisah keberhsilan William Shakespeare, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, dan JK Rowling, yang merupakan tokoh yang berhasil menunjukkan kecerdasan ini hingga puncak, demikian pula para jurnalis hebat, ahli bahasa, sastrawan, orator pasti memiliki kecerdasan ini. Mbak Nita pun bisa mengajari bahasa Inggris pada anak-anak kita.

Kecerdasan Logika/Matematika
Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika. Dalam kegiatan OUTBOND anak-anak Puri Permata akan mempelajari hal-hal ini. Ya... paling tidak mereka bisa belajar tentang pengembangan kompetensi ini dari Madame Currie, Blaise Pascal, atau B.J. Habibie.

Kecerdasan Spasial/Visual
Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji mental dan menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual.
Kecerdasan ini dapat ditemukan pada pelukis, pematung, programmer komputer, desainer, arsitek. Anak-anak PPR perlu belajar dengan aktivitas yang tidak jauh dari pelajaran menggambar ini. Tokoh yang dapat diceritakan berkaitan dengan kecerdasan ini, misalnya Picasso, Walt Disney, dan Garin Nugroho.

Kecerdasan Tubuh/Kinestetik
Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas2 seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama. Oleh karena itu latihan tari dan drama dalam rangka peringatan 17 Agustus tempo hari menjadi moment penting bagi mereka untuk mengembangkan kecerdasan ini. Michael Jordan, Martha Graham (penari balet), dan Susi Susanti bisa menjadi teladan dalam bidang ini. Kecerdasan ini berkaitan dengan pejaran olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler seperti menari, bermain teater, pantomim. Bu RT dan Mbak Lina bisa mengajari anak-anak semakin prigel menari!

Kecerdasan Musical/Ritmik
Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan, karena musik memiliki kapasitas unutk mengubah kesadaran kita, menghilangkan stress dan meningkatkan fungsi otak. Berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Tokoh2 yang sudah mengembangkan kecerdasan ini misalnya Stevie Wonder, Melly Goeslow, dan Titik Puspa. Melalui Pak Dimas yang pintar memainkan beberapa alat musik ini, anak-anak Puri diharapkan terasah pula musikalitasnya. Jika alat musik menjadi kendala, ya....semoga Pan Anwar, Pak Eddy atau big sponshor lain dapat mendedikasikan alat musik untuk keperluan warga. Biar Pak Firman aja yang menjadi 'provokator' untuk menggerakkan orang-orang yang punya duit lebih ini menyumbang alat musik! Semoga tulisan ini dibaca Pak Anwar, Pak Eddy, atau "Dermawan" lain. He..he..he...

Kecerdasan Interpersonal
Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas2 ditempat kerja seperti negosiasi dan menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn atau sosiologi.
Manajer, konselor, terapis, politikus, mediator menunjukkan bentuk kecerdasan ini. Mereka biasanya pintar membaca suasana hati, temperamen, motivasi dan maksud orang lain. Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi memanfaatkan kecerdasan ini untuk mengubah dunia. Anak-anak Puri pun bisa mengasah keterampilan ini, apalagi jika aktivitas pemberdayaan diri semakin diaktifkan, tidak hanya dari kegiatan OUTBOND setiap sabtu dan minggu sore.

Kecerdasan Intrapersonal
Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering menamai kecerdasan ini dengan kebijaksanaan. Berkaitan dengan jurusan psikologi atau filsafat. Tokoh2 sukses yang dapat dikenalkan untuk memperkaya kecerdasan ini adalah para pemimpin keagamaan dan para psikolog. Jadi, alangkah pentingnya kegiatan keagamaan di lingkungan kita, agar anak-anak menjadi lebih peka dalam komunikasi intrapersonal ini. Nah, untuk ini biar Pak Budi aja deh yang mendesain program pelatihannya.

Kecerdasan Naturalis/Spiritual/Eksistensial
Bentuk kecerdasan ini dapat dipandang sebagai sebuah kombinasi dan kesadaran interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan sebuah komponen “nilai” yang ditambahkan padanya.
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan rohaniah, yang menuntun diri kita menjadi manusia yang utuh, berada pada bagian yang paling dalam diri kita. Kecerdasan naturalis/eksistensialis merupakan kecerdasan yang peka terhadap fenomena alam dan lingkungan.

Jadi apa yang harus dilakukan para orang tua Puri Permata Regency sekarang ini? Seyogyanyanlah para orang tua membuka lebar-lebar pintu pengembangan kecerdasan yang tiap anak memiliki kekhasannya masing-masing ini. Seorang anak bisa memiliki satu dominasi kecerdasan atau bahkan lebih dari satu macam kecerdasan.

Mari kita kembangkan program-program yang membangun kecerdasan anak-anak kita ini dengan pelbagai macam pelatihan. Biarkanlah mereka bermain, tetapi bermain dengan alat dan cara yang benar!

Hidup Puri Permata Regency! Bergairahlah terus membangun diri!!

Minggu, 21 September 2008

Bikin Film untuk Acara Halal Bihalal Puri Permata Regency


Ibadah puasa belum tuntas, hari Lebaran juga belum kita songsong, tapi anak-anak Puri Permata Regency dan orang tua mereka mulai sibuk menyiapkan pembuatan film pendek untuk konsumsi acara Halal Bihalal yang kelak dilaksanakan H+10 pasca Lebaran.


Ini adalah draf perencanaan produksi film pendek tersebut, masih draf kasar dan terus direvisi...


Ini juga menjadi langkah awal untuk membuat film yang agak ‘besar’ untuk konsumsi perayaan 17 Agustus tahun 2009. Masih lama, tapi perlu dimulai sejak dini. Karena tingkat kesulitan yang tinggi dan perlu adanya kerja sama dari para orang tua dari Anak-anak Puri Permata Regency yang nantinya bakal jadi pemeran dalam film tersebut. Dan langkah awal ini adalah pembuatan film pendek untuk konsumsi acara perayaan HALAL BIHALAL yang rendcananya akan diselenggarakan pada H+10 pasca hari raya IDUL FITRI.


1. IDE
Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Sementara ini sih idenya: tentang catatan harian seorang anak PPR yang mengisahkan tentang komunitas huniannya. Itu saja! Tidak banyak, lha wong hanya film pendek. Durasi 15-20 menit. Dengan sedikit berbau dokumentasi! Tidak mutlak fiktif, karena waktu yang pendek untuk mengerjakannya.


2. Sasaran
Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Tentu saja semua warga perumahan PPR. Ada orang tua dan tentu ada pula anak-anak. Ya...film keluargalah!


3. Tujuan
Apam ya....? Ide dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah solidaritas dan kekeluargaan dari para warga.


4. Pokok Materi
Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Sekedar pesan mengingatkan bahwa komunitas baru itu perlu dibangun dengan semangat dan gairah tinggi dari para warganya agar cepat maju dan tidak ketinggalan dengan pembangunan wilayah di sekitarnya. Lalu, agar warga menganggap penting perlunya perhatian pada pendidikan anak-anaknya baik di sekolah maupun pegaulan di kompleks. Ketiga, tentu saja memanfaatkan Hari Lebaran, agar setiap orang bertambah rajin dan khusyuk dalam ibadahnya.


5. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil. Nah ini dia sinopsisnya:
Ada seorang anak perempuan bernama Bella. Ia sebelumnya tidak mau diajak pindah rumah ke kawasan baru di PPR. Lalu ia mulai berkenalan dengan teman-teman sekompleks. Ia mulai melihat ada banyak kegiatan yang bisa dilakukannya bersama teman-temannya. Ia pun mengisahkan beberapa kegiatan kampung melalui curhat-nya kepada buku DIARY-nya.


6. Treatment
Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini…
a. Penggambaran dari google earth, dari angkasa menuju bumi, ke wilayah indonesia, menuju kota surabaya dan sidoarjo dan berakhir di sedati. Lalu penggambaran jalanan di sekitar sedati, sawah, perumahan, ladang, jalanan, dan kawasan dagang.
b. Penggambaran Bella yang sedang asyik menulis di buku harian. Ia dipanggil Mama-nya untuk menanam bunga di depan rumah. Terjadi dialog dan muncullah Bu RT. Mereka berbincang tentang perlunya penananam pepohonan atau bunga di kompleks agar semakin rindang, dan mengurangi hawa panas dan debu.
c. Bella dipanggil oleh Krisna untuk terlibat dalam permainan outbond. Beberapa mainan dipertontonkan.
d. Adegan Bella, Ayu, Raras, dan Valen sedang membaca bersama. Dialog tentang pentingnya membaca dan komitmen untuk mulai mengoleksi buku bacaan mengan menyisihkan uang jajan.
e. belum ada ide . . .

. . . . .


7. Naskah
Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya…).

Maunya sih bikin naskah, tapi karena sudah tidak ada waktu maka para pemain improvisasi dengan bantuan sutradara.


8. Pengkajian
Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu…


9. Produksi Prototipe
Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing).


10. Uji coba
Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.


11. Revisi
Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini.


12. Preview
Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi.


13. Pembuatan Bahan Penyerta
Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini. Untuk hal ini PPR tidak perlu bikin lah.... gak ada dana, dan gak ada tenaga. barangkali ada potensi tapi belum semua bergabung dalam produksi ini.


14. Penggandaan
Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan oleh para Joni (ini terjadi pada jaman dulu kala, waktu format film digital masih ada di angan-angan).
Nah, demikian lah proses produksi sebuah film. Dari awal sampai akhir, siap untuk didistribusikan. Kalo kita ya dibagi-bagi untuk warga sendiri.


Ini adalah draf produksi kita, dengan bantuan learning resources dari dunia cyber, moga berguna untuk kita.


Maju terus Puri Permata Regency!

Kamis, 28 Agustus 2008

Love builds bridges where there are none




Aktivitas yang kita lakukan menjadi bernilai guna tinggi jika dilakukan atas dasar cinta kasih. Berkomunitas dalam heterogenitas yang sangat kompleks perlu ada jembatan cinta untuk mewadahi setiap aspirasi masing-masing warga. Jembatan cinta itu bisa berwujud: kepedulian, perhatian, empati, sapaan, dan juga teguran. Setiap orang merasa dibutuhkan dan membutuhkan. Dan ketika itulah komunitas kita layak disebut memiliki harmonisasi interaksi yang merdu didengar dan nyaman dilihat!

Semarak 17 Agustus di Puri Permata Regency







Dalam dua bulan terakhir Perayaan HUT ke-63 RI tanggal 23 Agustus 2008 merupakan event besar kedua setelah peringatan Isra' Mi'raj 30 Juli 2008. Sepanjang jalan dihiasai kibaran bendera kecil yang ditarik melintang dari rumah ke rumah dan tiang-tiang bendera kokoh di depan masing-masing rumah warga. Tiang bendera berdiri di atas bongkahan semen warna biru putih yang dibuat seragam oleh Pak Kuat, salah satu warga Puri.

Kehadiran Ibu Kades Pepe, Bapak-bapak perangkat desa, Kaur Pemerintahan dan Ketua BPD semakin menambah meriah suasana panggung gembira yang dimeriahkan dengan pentas teaterikalisasi puisi oleh anak-anak Puri, tarian, sulap, dan karaoke. Acara berlangsung hingga pukul 13.3o tengah malam. Ditanyangkan juga video presentation tentang peristiwa kerusuhan 98 dan bencana tsunami aceh 2004. Suara pidato Bung Karno pada HUT pancasila tahun 1953 dan HUT RI 1953 pun menjadikan malam itu bagai refleksi mengenang perjuangan tokoh-tokoh pahlawan Indonesia yang gugur merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI.


Resolusi warga PPR yang disemangati oleh spirit perjuangan ini pun diharapkan mampu meningkatkan kualitas kehidupan berinteraksi sesama warga RT 26 RW 01 ini.


RUKUN TETANGGA (RT) 26 ADALAH MINIATUR KECIL DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA

Tetangga memiliki andil yang besar dalam kehidupan seseorang
Setiap keluarga menjadi tetangga yang baik pasti akan merasakan nikmat dan manfaatnya
Mari bersama menggalang solidaritas sosial di lingkup ketetanggaan di Puri Permata Regency ini
Mari kita jaga keharmonisan, solidaritas, kekompakan, dan hubungan silaturahim sesama warga RT
Untuk mencapai model RT yang baik ini niscaya
- memerlukan perencanaan, perancangan, dan pengelolaan yang baik
- menuntut sikap istikomah dalam niatnya, dan mengedepankan kerelaan berkorban serta

berbagi dan saling melengkapi sesuai perintah Allah Swt.
Apakah Anda ingin RT 26 menjadi model RT yang memperlihatkan terlaksananya kehidupan bertetangga yang harmonis dan penuh solidaritas?
Mari bersama kita mewujudkannya!!

RESOLUSI WARGA RT 26 RW 01
PURI PERMATA REGENCY
1. TANAMKAN PADA ANAK CINTA BUDAYA ASLI INDONESIA
2. BANGUN HUBUNGAN YG HARMONIS ANTAR TETANGGA
3. BEKERJA KERAS UNTUK SEJAHTERAKAN KELUARGA
4. PEDULI PADA SESAMA
5. PANTAU DAN DORONG ANAK AGAR RAJIN BELAJAR
6. BANGUN FASLITAS KAMPUNG UNTUK PERMUDAH DAN TINGKATKAN KUALITAS HIDUP SEHARI-HARI
7. GAIRAHKAN HIDUP BERIBADAH DALAM KELUARGA
8. JADIKAN TETANGGA SEBAGAI SAUDARA

PEPE, 23 AGUSTUS 2008

Rabu, 27 Agustus 2008

Semakin Banyak Tetangga




Makin hari keluarga-keluarga baru pun bermunculan di kawasan hunian PPR. Satu per satu. Menambah kesemarakan sebuah komunitas baru yang segera tercipta. Meramaikan suasana sepi PPR. Memeriahkan kehangatan komunitas baru yang digadang-gadang bakal mampu menghangatkan interaksi antarwarganya.

Semoga kita bisa berdampingan menjadi tetangga yang saling bantu membantu! Tetangga adalah bagian penting dalam hidup kita. Mitra yang diharapkan bisa saling melengkapi kekosongan, memberi suanasa baru, dan mendorong kita semua untuk saling bertegur sapa memantapkan jabar erat sebagai saudara.
Puri Permata Regency terus bertumbuhlah!

Paving Puri Telah Dibangun, Menentramkan Hati





Tanggal 16 Mei 2007, paving telah dibangun. Jalan telah rata, lempeng. Bisa nyaman berjalan, nengok kanan nengok kiri. Rumah-rumah pun sebagian telah dicat, bahkan teras rumah yang kecil mulai mulai direnovasi - diperbesar. Halaman mulai diratakan, timbunan material di sana sini mulai berkurang - menyusut. Lebih enak dipandang! Nyaman! Menentramkan hati, sebuah hunian baru telah tercipta. Sebuah komunitas baru telah lahir!


Semarak Pembangunan Puri Permata Regency





Tanggal 18 Maret 2007 makin marak pembangunan Puri Permata Regency. Barangkali para tukang bosen melihat kami sering nengok proses pembangunan. Sekarang tampak keramaian dan kesibukan para tukang yang mulai memenuhi kapling-kapling Puri. Tiap minggu para pemilik mulai berdatangan menilik kemajuan pembangunan rumahnya. Para tukang pun sering tersenyum, karena itu berarti tip atau paling tidak uang rokok bagi mereka. Cukup untuk membasahi bibir kering dan melegakan perut bagi yang berkantong kosong.

Yach! Akhirnya bisa melihat rumah kokoh berdiri. Semoga dibangun dengan kualitas bahan yang baik, meski kadang kami sadari developer mana yang mau memberi kualitas terbaik bagi proyek perumahannya yang berarti itu mengurangi keuntungannya...?

Tiap kali datang ke Puri selalu kami mengucap syukur atas perkembangannya. Semoga di sini kelak anak-anak bertumbuh dalam iman dan pengharapan, dalam kualitas interaksi bersama teman-temannya se-Puri, dan bertumbuh dalam pengetahuan dan keterampilan yang terus baik di sekolahnya.

Satu Per Satu Rumah Bermunculan





Tidak terasa dari selang satu bulan setelah saya menengok tanah Puri Permata Regency, akhirnya nampak juga beberapa rumah yang sudah mulai terbangun. Mendampingi rumah contoh, akhirnya beberapa rumah dimulai juga penggarapannya. Dengan beberapa subkon dan banyak tukang, satu per satu rumah pun berdiri.

Tanggal 3 Desember 2006 memberi harapan baru bagi para pemilik yang datang menengok rumahnya. Mereka bakal menempati sebuah rumah baru, yang dibangun dari tetes keringat masing-masing. Bahkan mungkin ada yang beralaskan kenekatan hati, dan iman kepada Tuhan sajalah yang membuat setiap calon penghuni rumah baru ini kuat bersehati, harus segera memiliki rumah sendiri, dan tak perlu kontrak lagi!

Ucap syukur ke hadirat-Nya yang Maha Kudus, Allah Sang Pemberi.

Lahan Puri Permata Regency Baru Ditimbun Tanah




Foto-foto di atas diambil pada tanggal 19 November 2006. Inilah bakal lokasi rumah kita. Tanah persawahan, diubah menjadi tanah urugan - untuk kawasan perumahan. Sementara itu kanan kirinya masih terbentang luas tanah-tanah persawahan dan rawa. Sejatinya bukan rawa tapi tanah kosong yang tidak memiliki aliran air, sehingga air hujan menjadi tergenang dan jadilah rawa kecil. Di sini pulalah diperkirakan asal ular-ular pelbagai jenis, mulai dari ular sawah sebesar kelingking anak kecil, ular ijo, ular weling, hingga ulang kobra, bahkan ular phiton sebesar lengan orang dewasa.
Kawasan perumahan yang dibangun oleh developer Bahtera Sukses Bersama ini dialokasikan untuk 60 unit rumah. 30 unit rumah tipe 45 dan 30 unit rumah tipe 36. Masing-masing kapling yang seluas kurang lebih 104-110 meter persegi ini kelak banyak berubah menjadi tipe yang lebih besar, karena dikembangkan sendiri oleh sang pemilik.
Mengenang lahan kosong sebagai bakal rumah yang terus kita tinggali seumur hidup kita, memang memberi arti tersendiri. Kenangan ini bisa terus mengingatkan kita betapa kita memulai dari nol untuk membangun kawasan rukun tetangan baru di desa Pepe kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo ini.